Dalam
sebuah kesempatan beberapa waktu lalu, saya pernah diundang untuk
berbicara di depan sekelompok pengajar perguruan tinggi Islam. Saya
tidak lupa memberikan wejangan bahwa peran para dosen perguruan tinggi
Islam dalam mencetak lebih banyak lagi entrepreneur baru pun amat
diperlukan mengingat bangsa kita mayoritas muslim.
Para
anak didik yang lulus mestinya menjadi motor penggerak perubahan
kualitas kehidupan masyarakat secara luas. Mereka ini tidak hanya bisa
menjadi tokoh-tokoh agama yang berperan membangun kualitas moral dan
spiritual manusia Indonesia (yang berhubungan dengan aspek Integritas)
tetapi juga diharapkan mampu menjadi pemimpin di masyarakat di
lingkungan daerah masing-masing. Tanggung jawab dosen bidang agama
menurut saya lebih besar dan berat karena para pendidik ini harus fokus
pada 2 aspek: kecerdasan dan penguasaan pengetahuan dan ketrampilan
(yang berhubungan dengan aspek Profesionalisme) dan pendidikan moral
spiritual (Integritas).
Jika
para lulusan PTI ini menjadi pemuka agama pun, mereka harus mengenal
entrepreneurship. Karena dengan itu, mereka akan lebih mandiri. Bila
akan mengadakan kegiatan keagamaan atau amal, mereka tidak hanya
mengandalkan proposal bantuan dan donasi tetapi juga bisa membangun
usaha sosial yang dapat menyejahterakan diri mereka sendiri dan
masyarakat luas. Inilah yang dinamakan social entrepreneurship tak
semata mengejar keuntungan tetapi juga memiliki misi dan visi sosial
yang mulia.
Kemudian
saya lontarkan pertanyaan pada mereka, Apa hubungannya entrepreneurship
dengan Islam? Saya jelaskan bahwa sosok Nabi Muhammad juga seorang
pemimpin dan panutan yang juga entrepreneur karena mencari sumber
penghidupan melalui kegiatan berdagang.
Senada
dengan saya, Hermawan Kartajaya juga mengakui sisi entrepreneur Nabi
Muhammad. Nabi Muhammad itu satu-satunya nabi yang businessman!
demikian katanya.
Karenanya,
saudara-saudara muslim sepatutnyalah meneladani sosok panutan mereka
dengan menjadi entrepreneur. Contohlah nabi tersebut yang telah
menunjukkan pentingnya pilar integritas (kejujuran) dalam berwirausaha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar