Wahai
Adam, tinggallah engkau bersama istrimu dalam surga dan makanlah kamu
berdua apa yang kamu berdua sukai. Tetapi janganlah kamu berdua
mendekati pohon yang satu ini, sehingga kamu berdua termasuk orang-orang
yang zalim. QS A’raf, 7:19. Kemudian setan membisikkan (pikiran jahat)
kepadanya dengan mengatakan: “Wahai Adam, maukah aku tunjukkan kepadamu
pohon khuldi (keabadian) dan kerajaan yang tidak sirna?” QSThaha,
20:120. …
Setan adalah musuh yang sangat berbahaya.
Allah Taala memperingatkan agar berhati-hati terhadap setan dan tipu
dayanya. Di antara cara setan untuk menyesatkan manusia ialah dengan
menamai sesuatu yang dilarang oleh Allah dengan nama yang menarik
sehingga manusia tertipu. Bayangkan saja Nabi Adam as, yang diperingati
langsung oleh Allah agar jangan sekali-kali mendekati sebatang pohon
dalam surga karena akan berakibat fatal bagi yang memakan buahnya. Namun
ternyata, setan tahu betul kelemahan manusia yang gampang lupa dan
mudah tertarik kepada iming-iming indah. Pohon yang dilarang oleh Allah
untuk didekati disebut oleh setan sebagai pohon khuldi, yaitu pohon yang
apabila dimakan buahnya maka seseorang akan kekal dalam kenikmatan dan
kerajaan surga. Bahkan ditambah dengan upaya lain yaitu dengan sumpah QS
Al-A’raf,7: 21. Akhirnya Adam dan Hawa memakan buah pohon itu sehingga
keduanya dikeluarkan dari surga.
Tanggal 14 Februari dinamai Valentine Day
atau hari kasih saying, yaitu hari penyampaian atau pernyataan kasih
sayang. Sebagian kaum muslimin terutama remaja, ikut-ikutan merayakan
atau melakukan kegiatan yang berkaitan Hari Valentine itu. Apalagi
namanya “hari kasih saying”. Bukankah kasih sayang itu dianjurkan dalam
Islam? Bahkan di dalam hadis disebutkan “Sayangilah yang ada di bumi
niscaya kamu akan disayangi oleh Yang Ada di langit.
Mengasihi binatangpun berpahala apalagi
kepada sesama manusia. Yang menjadi persoalan ialah jika masyarakat
menambah lagi satu hari raya yang dikhususkan sebagai hari kasih sayang.
Usut punya usut, ternyata perayaan ini berasal dari agama lain.
Hubungan antara pria dan wanita yang bukan muhrim ada batasannya dalam
Islam. Di hari Valentine, hal itu menjadi longgar, saling bermesraan,
berdua-duaan dan tidak tertutup kemungkinan berbuat zina yang
diharamkan. Jika diperhatikan, Valentine Day ada kesamaannya dengan
pohon khuldi, sesuatu yang dilarang, namun diberi nama yang menarik
untuk mengelabui. Oleh karena itu, para ulama melarang kaum muslimin
untuk ikut-ikutan merayakan dan mengikuti kegiatan Valentine Day seperti
saling bertukaran hadiah, bunga, memakai baju khas Valentine Day,
apalagi jika melakukan perbuatan maksiat di dalamnya.
sumber : http://bombounyil.wordpress.com/2010/02/27/valentine-day/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar