1. Benteng Fort Rotterdam
Benteng Fort Rotterdam adalah
bangunan sisa-sisa peninggalan sejarah yang amat berarti bagi
masyarakat Makassar. Benteng ini merupakan lambang kegigihan rakyat
Makassar dalam melawan kekuasaan Kompeni Belanda. Pada awalnya benteng
ini dibangun oleh Sultan Daeng Bonto Karaeng (Raja Kerajaan Gowa-Tallo
ke IX) pada tahun 1545. Benteng juga sering disebut sebagai Benteng
Panyyua yang berarti penyu. Hal ini dikarena bentuk struktur bangunan
benteng yang apabila dilihat dari atas berbentuk penyu. Penyu sendiri
merupakan lambing Kerajaan Gowa-Tallo yang memiliki makna bahwa Kerajaan
Gowa-Tallo adalah Negara besar yang jaya di darat maupun di laut.
Konon disini sering
dilakukan pembantaian, sehingga terdapat banyak mayat Belanda di
dalamnya. Banyak masyarakat juga telah mengaku melihat penampakan di
beberapa titik di Benteng Rotterdam ini. Baik itu hantu yang berwujud
seperti orang Belanda pada jaman dahulu. Maupun hantu lainnya.
Tetapi, di samping semua
itu Benteng Fort Rotterdam tetap ramai didatangi pengunjung yang
penasaran dengan tempat ini. Benteng ini memang telah menjadi tempat
wisata di Makassar, karena keunikan gedungnya yang masih kental akan
nuansa Belandanya.
2. Lapangan Karebosi
Bagi warga Makassar, cerita berbau mistik
dan alam gaib di Lapangan Karebosi bukanlah hal yang baru. Tidak
sedikit yang percaya bahwa berbagai kejadian aneh di luar nalar yang
muncul di lapangan yang menjadi titik nol kilometer kota Makassar itu
adalah ulah dari “para penjaga” yang berdiam di sana. Banyak yang sering
mengalami kejadian aneh di lapangan itu, termasuk para pemain PSM yang
sering berlatih disana.
Orang-orang yang sering
ke Lapangan Karebosi Makassar umumnya sudah paham bahwa lapangan itu
menyimpan banyak mitos dan di sana sering muncul peristiwa di luar akal
sehat.
Abdul Haris, manajr
lapangan dan Tajuddin, penasehat spiritual, sudah paham betul di mana
tempat angker di setiap sudut di Lapangan Karebosi. ‘’Saya sudah terlalu
sering melihat hal-hal aneh di lapangan ini. Pernah suatu malam ada
kuda berjalan di dalam lapangan tempat latihan pemain PSM, penunggangnya
sempat berputar-putar mengelilingi lapangan dan kemudian menghilang,
saya sempat kaget tapi tidak takut. Belakangan saya tahu berdasarkan
informasi teman-teman, kuda itu ‘penghuni’ lapangan ini,’’ kata Haris
menuturkan pengalamannya.
Kini karena sudah tahu,
setiap kuda itu muncul, Haris memilih diam dan tak mau mengganggu.
‘’Kalau kita tidak mengusik , mereka juga tidak akan mengganggu kita,
itu yang selalu ada dalam pikiran saya, walaupun awalnya ada teman-teman
yang sempat takut juga,’’ ujarnya..
Kuburan di sekitar lapangan karebosi
Haris yang sudah enam
tahun mengelola tempat latihan pemain PSM, ingat betul betapa nasib
Fouda Ntsama berakhir tragis setelah mengencingi satu dari tujuh kuburan
di pinggir lapangan tempat latihan pemain PSM. Pemain asal Afrika itu
terpaksa gantung sepatu, padahal ia cuma terkilir saat latihan usai
mengencingi kuburan itu. Insiden yang menimpa Ntsama tak ayal lagi
dikait-kaitkan dengan kekuatan gaib dari kuburan itu.
‘’Sejak saat itu orang mulai semakin takut dengan kuburan yang ada di sekitar lapangan itu,’’ jelas Haris.
Pada malam-malam
tertentu, terutama malam Jumat dan malam Senin, semua aktivitas
memperbaiki lapangan, termasuk menyiram rumput dan meratakan sisa-sisa
kubangan di tengah lapangan dihentikan. Alasannya, karena sudah kerap
kali Haris dan beberapa temannya ditegur ‘penghuni’ lapangan.
‘’Kalau kami tetap kerja
sampai larut di malam Jumat dan malam Senin, biasanya ada saja yang
selalu sakit perut, entah saya atau teman yang lainnya. Kejadian itu
selalu berulang, padahal kalau malam-malam lainnya biasa-biasa saja,
kami juga pernah ditegur ‘penghuni’ lapangan lewat kejadian-kejadian
aneh,’’ papar alumni Universitas Muslim Indonesia ini.
Kejadian aneh yang
dimaksud Haris itu yakni, pernah suatu waktu, pekerjanya yang tidur di
bangku pemain, tiba-tiba sudah berpindah tempat saat terbangun, pekerja
yang lainnya jelas kaget karena sebelumnya pekerja itu masih tidur di
tempat pekerja lainnya.
‘’Setiap magrib juga kami pasti menghentikan pekerjaan, itu sudah rutin karena menghormati ‘penghuni’ lapangan,’’ katanya lagi.
Kejadian atau
peristiwa-peristiwa seperti itu memang di luar nalar kita, dan memang
sulit dipercaya akal sehat, tapi bagi Haris dan sejumlah pengurus PSM
yang menghabiskan hari-harinya di sana, kejadian itu memang benar-benar
terjadi dan diyakininya.
3. Monumen Westerling
Monumen Westerling atau
yang lebih kita kenal dengan Monumen Korban 40.00 jiwa adalah salah satu
tempat angker di Makassar. Dulunya monumen ini adalah bekas lubang
kuburan massal.
Konon ceritanya, tak
hanya membunuh pejuang, tapi juga membantai rakyat tak berdosa. Itulah
yang dilakukan Kapten Raymond Paul Piere Westerling dengan pasukannya
antara Desember 1946 hingga Maret 1947 di wilayah Sulawesi Selatan dan
Sulawesi Barat. Korban Kekejaman Westerling cukup banyak. Bukti-bukti
sudah dicatat dalam lembaran sejarah perjuangan rakyat di Sulsel. Kahar
Muzakkar yang mulanya menyebut aksi brutal ini sebagai ‘Peristiwa Korban
40.000 Jiwa.’
Setiap tanggal 11
Desember masyarakat Sulsel dan Sulbar memperingatinya sebagai hari
‘Peristiwa Korban 40.000 Jiwa’ dengan menaikkan bendera merah putih
setengah tiang.
Beberapa tempat di
Monumen ini yang termasuk angker diantaranya, jalanan menuju patung
tembaga dari arah gedung utama yang merupakan jalan tempat pembantaian,
katanya sering muncul hantu berwujud susterngesot disini. Dan juga di
sekitar lampu taman sering tercium bau bangkai dan darah segar, dan
masih banyak lagi spot-spot lainnya.
4. Kuburan Cina Antang
Kawasan pekuburan yang
terletak di Antang ini termasuk angker. Selain karena memang kawasan
pekuburan tempat dikuburkannya orang-orang, ada banyak juga yang telah
melihat penampakan di tempat ini. Seperti hantu anak-anak yang memegang
sapu, dan lainnya.
--------------------------------------------------------------------------------------------
Bagaimana menurut
kalian, para pembaca? Apa kalian percaya dengan cerita-cerita tersebut?
Atau kalian termasuk orang yang tidak percaya dan menganggap semua
cerita tersebut adalah mitos belaka? Jadi, semua kembali pada
kepercayaan dan keyakinan kita masing-masing. Percaya atau tidak kembali
pada individu masing-masing. Yang paling penting adalah selalu percaya
pada tuhan sang pencipta alam semesta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar